Senin, 20 September 2010

the third time #waiting

kejadian ini udah dua kali terjadi. dan aku menyadarinya setelah kejadian itu benar-benar terjadi.


berawal dari mimpi (karena begitulah caraku untuk menyusun masa depan. dimulai dari bermimpi. *sok!). aku lupa tepatnya malam tanggal berapa ketika aku bermimpi. yang aku ingat, aku berada di *piiiiiip* aku menunggu sosok dia muncul hanya untuk kupandangi wajahnya, tapiiiiii sampai aku terbangun paginya aku nggak sempet liat dia dalam mimpiku. tau nggak apa yang terjadi selanjutnya?? aku................................ berangkat sekolah. grrrr... balik ke pekerjaan semula. aku inget tuh hari itu hari.... e.. kalo nggak jum'at, sabtu. oke, waktu itu aku pulang sekolah dan sedang santai-santai aja, tiba-tiba...... jeng-jeng!!!! tap,tap,tap langkah kaki itu terdengar. aku nggak tau aku masih tertidur atau Allah melanjutkan mimpiku di kehidupan nyata? AKU LIHAT DIA!!! (bunga-bunga bertaburan di sekelilingku *seperti film india ;p) thanks God, long time i don't see him. (aku lupa, kayaknya hari senin/selasa, eh atau rabu-kamis ya? ah nggak tau! yang jelas bukan minggu dan ahad *sama aja oon!)
pertamanya aku lupa apa yang aku mimpikan malam sebelum hari itu, setelah aku inget waaaaa aku seneng banget.


mimpi ini terulang untuk yang kedua kalinya, di tempat yang berbeda nama tempat yang sama, orang yang sama


mimpi ini bisa di bilang belum lama. sekitar *piiiiiip* yang lalu.
gini ceritanya, nggak beda kayak mimpi yang pertama. dalam mimpi aku punya feeling bakal ketemu dia di sini. dan ternyata....................nggak ketemu. -__- karena bapakku bangunin aku. eeerrrr
ya udah deh paginya aku ke sekolah, dan ternyata dalam waktu yang tak diyono-yono (tak disangka-sangka).  AKU LIHAT DIA!!!! aku sangat berharap bisa ngobrol bareng, tapi apa daya kalau baru lihat dia aja jantungku udah berasa di perut. OMG! aku kaku saat itu juga.


aku menunggu mimpi itu datang ketiga kalinya. 


sekarang aku mau tanya, apakah aku salah kalau aku mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diharapkan? ya aku salah, karena kenapa? karena aku terlalu percaya pada mimpi. tapi kalau tidak ada mimpi tak mungkin aku berharap dan tak mungkin ada harapan. 
yang jelas aku selalu mengikuti hatiku, biarkan hatiku bermuara kemanapun dia mau.


maaf beberapa harus disensor dan disamarkan karena banyak pihak yang belum tau rahasiaku :B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar